Jakarta, Musik.com – Konser
musik Indonesia yang sudah populer disemua kalangan adalah Synchronize Fest.
Salah satu festival musik dengan berbagai jenis genre dan lintas generasi yang dapat
menarik puluhan ribu penonton untuk menikmati keberagaman jenis musik mulai
dari jazz, pop, R&B, Hip-Hop, Rock & Roll hingga musik dangdut hadir di
atas panggung selama tiga hari secara berurut.
Konser musik memiliki peran besar
dalam ajang mempromosikan Indonesia ke masyarakat luas, bahkan hingga
mendatangkan wisatawan mancanegara. Secara tidak langsung hal ini menjadikan
konser musik sebagai salah satu faktor pendorong kebangkitan perekonomian
nasional di masa mendatang.
Bukan hanya satu atau dua, ada
banyak konser musik di Indonesia yang populer dan selalu dinantikan banyak
penggemar. Bahkan, konser tersebut juga berhasil menarik perhatian wisatawan
mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia, hanya untuk nonton konser atau
festival musik salah satunya Synchronize Fest.
Sejarah
digelarnya Synchronize Fest sendiri terjadi pada tahun 2000. Berawal dari
semangat militan sekelompok anak muda yang mempelopori festival musik
elektronik hingga akhirnya sembilan tahun kemudian, pada Februari 2009 berkembang
menjadi sebuah festival musik tiga hari yang menampilkan beragam aksi terbia dari
kancah hiburan music hidup tanah air di Plaza Indonesia Entertaiment X’nter,
Jakarta.
Synchronize Fest merupakan festival
musik multi-genre tahunan berskala nasional yang mengundang puluhan ribu
audience untuk merayakan keberagaman jenis musik hidup selama tiga hari tiga
malam, menikmati pertunjukan dari artis dan musisi favorite terbaik di tanah
air. Beberapa musisi yang pernah hadir dalam Synchronize Fest antara lain
Danilla, Pamungkas, Rhoma Irama, Yura Yunita, Fourtenty, Tulus, Superman Is
Dead hingga grup kasidah Nasidah Ria. Suatu acara yang sukses tentunya berasal
dari event orginizer yang memiliki SDM yang berpotensi dan bekerja sama.
Salah satu event organizer konser
Synchronize tahun 2019 yaitu Tasya Harum Amelia sebagai LO Green Room yang
bertugas untuk mengawasi dan mengatur posisi ruangan yang akan ditempati oleh
para artis atau band. Tak hanya soal ruangan, job desk satu ini juga bertugas mempersiapkan
makanan serta mengecek jadwal tampil di atas panggung.
“Backstagenya satu artis atau band sendiri-sendiri cuma synchoronize itu festival musik yang dari 2019 yang sudah tidak ada backstage jadi semua artis itu kumpul di satu ruangan. Jadi, aku ngawasin band-band yang bakal manggung di synchoronize itu. Misalnya, dia mau makan apa sama ngawasin mereka sebelum perfom,” ungkap tasya.
Dalam menyelenggarakan sebuah
event musik, tidak cukup jika
dipersiapkan dalam waktu satu minggu. Maka acara synchronize membutuhkan waktu selama dua bulan sebelum mengadakan event ini.
“Kalau soal prepare membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan sebelum mengadakan acara, untuk divisi aku LO ini persiapan H-1 check stage aman atau tidak setelah itu semua crew disatukan di dalam ruangan untuk persiapan besok harinya,” imbuhnya.
Konsep yang digunakan Synchronize
sebagai festival musik terbesar di Indonesia adalah “budaya” yang lebih
menonjolkan musisi atau penyanyi dari Indonesia mulai dari band 70-an hingga
band masa kini. Konser ini juga membuat para penonton percaya diri untuk ikut
menyanyi karena lagu-lagu yang ditampilkan di konser membuat para penonton
terbawa suasana.
Menurut Tasya Amelia mengatakan
bahwa untuk membangun sebuah event organizer adalah kerjasama antara divisi
satu dengan yang lainya. Komunikasi saling update progress dari masing-masing
divisinya merupakan point utama, karena
dari situlah semua dapat bekerjasama untuk mengadakan sebuah event.
Dalam sebuah event tentunya ada
pengalaman menarik bagi para panitia penyelenggara ataupun penonton. Dari segi
panitia pengalaman yang dirasakan yaitu dapat bertemu seniman musik dari
berbagai macam genre musik.
“Seruu banget jadi event
organizer suatu acara musik, karena bisa nikmatin musik sekaligus bertemu
dengan seniman atau musisi yang keren,” kata tasya.
Selain bekerja sama dengan team
dalam membangun sebuah event, kunci sukses sebuah acara juga dibutuhkan
konsistensi dari panitia penyelenggara, tentukan event ini arahnya mau kemana
dan konsepnya seperti apa, dan tidak berpindah haluan secara mendadak karena hal
tersebut dapat membuat suatu event berantakan. Tips kedua, mampu membuat event ini menarik perhatian dari berbagai
kalangan untuk menonton konser itu tips yang dapat membuat konser ini menjadi
seru dan banyak peminatnya adalah salah satu hal kesuksesan dalam acara ini. Fokus
dengan apa yang dijalankan sesuai timeline dan goals masing-masing divisi.
Tak lepas dari kunci sukses, sebelum
menjadi sukses tentunya terdapat rintangan atau masalah yang dihadapi. Event
Organizer synchronize dalam memecahkan masalah yang dihadapi yaitu diselesaikan
secara langsung tanpa adanya perantara seperti whatsapp atau by phone. Semua
permasalahan dibicarakan secara tatap muka agar tidak terjadi miskomunikasi
antar individu.
“Intinya semuanya diobrolin dan
tidak diselesaikan melalui wa atau by phone, diselesaikan secara peer to peer
tidak ada berantem-berantem,” ujar Tasya.
Sejak akhir tahun 2019, Indonesia
dilanda pandemi Covid-19 yang membuat semua orang khawatir akan adanya virus
yang menyebar. Pemerintah pun langsung membuat peraturan untuk ‘stay at home’
tidak keluar rumah. Jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Pandemi ini
berlangsung sejak tahun 2020 hingga saat ini. Sejumlah konser musik ditiadakan demi
kesehatan bersama. Solusi dari event organizer Synchronize ingin memberikan
kepuasan terhadap pembelian tiket synchronize 2020 dengan tetap menyelenggarakan
konser secara virtual. Jika penonton tidak ingin mengikuti konser secara
virtual maka tiket yang sudah dibeli dapat di refund atau disimpan untuk konser
selanjutnya yang dilakukan secara langsung.
Komentar
Posting Komentar